JORNAL BUSINESS TIMOR -- MATADALAN BA DEZENVOLVIMENTU EKONOMIA

28 de janeiro de 2011

TK San Carlos Membangun Putra-Putri Timor Leste Sejak Umur Dini

DILI-Sekolah Taman Kanak-Kanak atau Pré Primária San Carlos di Bebora, Dili adalah salah satu TK yang dikelola oleh Misi Katolik di Timor Leste. TK ini didirikan oleh Suster-suster dari Kongregasi Santo Carolus Borromeus (CB) sejak tahun 1980.
Menurut Sr. Elizabeth,CB, Suster Kepala Kongregasi yang juga Kepala Sekolah TK San Carlos, ketika dibuka 30 tahun lalu, TK ini dengan nama TK Paulus VI. Pada waktu itu, TK Paulus VI belum memiliki gedung atau ruangan untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar.
“Kami menggunakan satu ruang kecil yang diberikan oleh Bapak Uskup Martinho Lopes (Almarhum) di keuskupan Lesidere,”
cerita Sr. Elizabeth kepada wartawati Business Timor di ruang kerjanya TK San Carlos Bebora Dili, minggu lalu.
Sr. Elizabeth menceritakan bahwa karena setiap tahun jumlah murid terus bertambah dan ruangan sekolah tidak mencukupi lagi, maka tahun 1983 TK Paulus VI dipindahkan ke Bemori, menempati rumah guru-guru yang disediakan oleh Yayasan Santo Paulus.
Jumlah murid terus bertambah, dan di Bemori juga tidak bisa menampung lagi, kongregasi CB membuka TK lagi di Perumnas Bairo Pite dengan nama TK Ratu Damai sampai tahun 1999 dibakar pasca referendum.
Bulan Januari tahun 2000, Suster-suster CB kembali ke Dili. Pada waktu kembali ke Dili, baik TK Paulus VI maupun TK Ratu Damai sudah ada kongregasi lain yang menangani.
“Kami membuka TK di kompleks Biara kami di Bebora ini dengan nama San Carlos. Kenapa dengan nama ini, karena TK atau Pré Primária ini adalah sekolah milik Kongregasi Suster-Suster Carolus Borromeus, maka kami beri nama sesuai dengan nama kongregasi kami,” katanya menjelaskan.
Untuk sementara sekolah ini di bawah Yayasan Kongregasi CB di Indonesia. Saat ini, menurut Sr. Elizabeth, pihaknya sedang berusaha membuka yayasan sendiri untuk Timor Leste.
Hal ini dilakukan karena melihat perkembangan sekolah tersebut baik kualitas maupun kuantitas murid dari tahun ke tahun selalu meningkat.
“Awal kami mulai, sekolah ini jumlah murid hanya 35 anak untuk dua kelas. Lima belas anak Grupo A (kelas nol kecil) dan 20 anak Grupo B (kelas nol besar). Saat itu KMB menggunakan
ruangan yang masih bisa dipakai karena pada tahun 1999 biara kami rusak. Kami bersyukur karena tidak dibakar. Tuhan sungguh berkenan dan terus memberkati,” katanya.
Walaupun hanya menggunakan ruangan yang ada dan sangat sederhana, jumlah murid setiap tahun terus bertambah.
Tahun 2005, kongregasi membangun gedung sekolah untuk Pré Primária San Carlos.
Tahun 2010, umur Pré Primária San Carlos genap 10 tahun. Jumlah murid kurang lebih 287 anak. Dibagi dalam delapan kelas terdiri dari Grupo A ada tiga kelas, dan Grupo B ada lima kelas.
“Karena ruang kelasnya hanya ada empat, jam masuk sekolah dibagi dua. Empat kelas mulai dari jam 07.55 sampai jam 10.00, dan empat kelas lagi mulai dari jam 10.00 sampai jam 12.00,” jelasnya.
Jumlah guru seluruhnya ada 12 orang termasuk tiga orang Suster/Madre. Setiap kelas selalu diisi oleh dua guru.
Walaupun Suster Kongregasi CB hampir semuanya dari Indonesia, bahasa yang kami gunakan dalam kegia- tan belajar mengajar di TK San Carlos adalah bahasa Tetun dan Portugis.Dalam satu minggu satu kali anak-anak diberi pelajaran bahasa Inggris.
Ia menambahkan, walaupun tidak diajarkan Bahasa Indonesia, murid TK San Carlos banyak yang bisa bicara dalam bahasa tersebut.
“Kami tidak mengajarkan bahasa Indonesia tapi anak-anak bisa berbahasa Indonesia karena sering nonton TV Indonesia,” katanya.
Ditanya mengapa kongregasi membuka sekolah TK, Sr Elizabeth,CB mempunyai alasan bahwa hal itu sesuai cita-cita pendiri kongregasi.
“Kami mulai dengan pendidikan Taman Kanak-Kanak karena sesuai cita-cita pendiri kongregasi ingin menanamkan hal yang baik pada anak-anak sejak umur dini. Kami ingin membantu putra-putri Timor Leste sejak umur dini yang nantinya kami berharap menjadi manusia yang berguna bagi negara, bangsa dan tanah air.Menjadi manusia yang beriman dalam, cerdas, trampil, penuh rasa tanggung jawab serta memiliki disiplin diri yang tinggi. Semoga Tuhan memberkati selalu, Amin,” katanya.(E13/E14)

Sem comentários: